Selasa, 04 Mei 2010

Menulis Pantun



Kata pantun terdapat di berbagai bahasa di Nusantara. Pantun memiliki arti yang hampir sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan. Pantun juga dapat disebut suatu bentuk karya sastra lama yang terikat oleh aturan rima dan bait

Ciri-ciri Pantun:
  1. Terdiri atas 1 bait dan baris.
  2. Setiap bait terdiri dari 4 larik.
  3. Jumlah suku kata dalam setiap baris antara abtara delapan hingga sepuluh.
  4. Setiap bait terdiri dari dua bagian, yaitu sampiran dan isi.
  5. Skema rima atau sajak adalah a-b-a-b, a-a-a-a, dan a-a-b-b.
  6. Setiap bait pantun memiliki kesatuan pikiran yang sama.
Jenis-jenis Pantun:
  1. Pantun dua baris.
  2. Pantun empat baris.
  3. PAntun enam baris.
  4. Pantun berkait.
Contoh Pantun:
@ Pantun Dua baris
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan binasa

Sudah gaharu cendana pula

Sudah tahu bertanya pula


Dulu parang sekarang besi
Dulu
sayang sekarang benci
@ Pantun empat baris, terdiri:
Pantun anak-anak
Kalau tuan bawa keladi
Bawa juga si pucuk rebung

Kalau tuan bijak besteri

Binatang apa tanduk dihidung?


Pantun jenaka
Ada belang di buah salak
Kelat mulut rasa tak gusar

Siapa yang tak ingin tergelak

Melihat kera ikut kepasar


Pantun suka cita
Ramai orang gagap gempita
Menepuk gendang dengan rebana
Alangkah besarnya hati beta

Mendapat baju dan celana


Pantun kiasan
Apa guna sambal tumis
Kalau tak dicampur asam belimbing

Apa guna lama menanggis

Tidaklah penuh telaga kering


Pantun nasihat
Ikan nila dimakan berang-berang
Katal hijau melompat ke kiri
Jika berada di rantau orang
Baik-baik membawa diri

Panrun dukacita
Besar buahnya pisang batu
Kalau dimakan kesat rasanya
Saya ini anak piatu

Sanak saudara tidak punya


Pantun budi pekerti
Apa guna berkain batik
Kalau tidak berbaju kasa

Apa guna berwajah cantik

Kalau tidak berbudi bahasa


Pantun agama
Bunga indah banyak yang gugur
Harum melati terbayang-bayang

Menangis mayat di pintu kubur

teringat badan tidak sembahyang


@Pantun enam baris
Kota Lukut tempat semayam
Raja Haji datang mengepung
Banyak pedati ikut bersama

Jangan ikut tabiat ayam
bertelur sebiji riuh sekampung
Mengagung bukti sebesar hama


@Pantun Berkait
Tumbuh benalu di bunga Cina
Tumbuh padi menjadi ilalang

Makan tak lalu tidur tak lena

Hati sungguh ingatkan tuan


Tumbuh padi menjadi ilalang

Ilalang tertanam di pintu kota

Hati sungguh ingatkan tuan

Tuan tidak kenangkan saya


Ilalang tertanam di pintu kota
Teluk Lipat airnya biru
Tuan tidak kenangkan saya

Tuan dapat kasih baru